Kamis, 24 Februari 2011

Suasana Launching Ekonomi Bergulir

Kecamatan Kedaton dan Rajabasa, menjadi dua Kecamatan terakhir kota Bandar Lampung yang bakal melaksanakan program Ekonomi Bergulir, tepatnya diawal tahun 2011 ini. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perguliran yang sudah berjalan dari Sabang sampai Merauke ternyata tidak membuahkan hasil yang signifikan. Repayment Rate atau tingkat pengembalian jauh dari standar maksimal. Masih kita temui dibeberapa Kelurahan kegiatan Ekonomi Bergulirnya bahkan di-pending karena warga dinilai tidak mampu mempertanggung jawabkan dana yang telah berputar. Sangat ironis…!

Berpijak dari realitas ini kemudian Tim 10 kerap melakukan diskusi, sharing dan curah pendapat dengan Tim-Tim lain yang telah melaksanakan Ekonomi Bergulir. Adapun sub pokok pembahasannya yaitu : Kendala-kendala yang umum terjadi dalam kegiatan Ekonomi Bergulir + kiat-kiat mengantisipasinya, serta bagaimana penerapan perguliran yang baik dan sehat, dengan output : Ekonomi Bergulir dapat berjalan dengan baik disertai tingkat pengembalian yang layak. Sebab kami selaku Tim paham betul bahwa kegiatan Ekonomi Bergulir program PNPM MP ini baru akan mulai berjalan dikecamatan Kedaton. Saat hari H tiba, kami yakin seluruh mata akan menyoroti kinerja Tim ini, dan kami tidak mau pelaksanaan Ekonomi Bergulir ditempat kami buruk ! Sebab itu persiapan yang matang adalah kunci utamanya…………….

Re-orientasi Pemahaman Ekonomi Bergulir

Adapun warga kecamatan Kedaton sejatinya telah menunggu fase perguliran semenjak BLM Tahun Anggaran 2010 turun. Namun karena Islamic Development Bank mengeluarkan kebijakan baru terkait alokasi penggunaan dana Loan, maka harapan warga untuk segera menikmati dana Ekonomi Bergulir menjadi tertunda. Momentum ini menjadi poin plus bagi Tim 10 ! Kenapa demikian ? Tak lain karena kami bisa lebih selektif dalam men-screening daftar nama-nama calon peminjam serta dalam hal mem-brain storming paradigma masyarakat terhadap goal getters[1] kegiatan Ekonomi Bergulir. Salah satunya re-orientasi publik terhadap aturan main perguliran ditataran : Relawan, calon penerima manfaat, LKM,UPK, DPUPK dan Stake Holders. Pun demikian didalam setiap event atau Main Event PNPM MP, tidak bosannya Tim 10 memberikan pengarahan persuasif bahwa pelaksanaan kegiatan Ekonomi Bergulir sangat rentan dengan kemacetan. Sebab itu langkah antisipasi menjadi tanggung jawab bersama seluruh pelaku program.

Khususnya momen Pelatihan yang melibatkan banyak warga yang hadir, disesi ini SF, Faskel CD dan Faskel Ekonomi menyampaikan re-orientasi pemahaman Ekonomi Bergulir seputar :

  1. Adalah benar bahwa dana BLM ialah dana yang diberikan Pemerintah pada masyarakat yang tidak akan ditarik pulang, namun ada sisi pertanggung jawaban moral disana, khususnya terkait dengan dana bergulir yang diharapkan menjadi dana abadi. Dengan tujuan akhir : ketika intervensi BLM PNPM MP telah usai, LKM telah bermetamorfosa menjadi suatu lembaga yang mandiri yang memiliki basis kekuatan ekonomi mikro. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus berjalan dengan kesadaran warga sicalon peminjam[2]
  2. Kegiatan Ekonomi Bergulir menjadi jantung dari pelaksanaan PNPM MP ! Sebaik apapun kegiatan Fisik dan Sosial disuatu kelurahan, tidak akan berpengaruh bila Repayment Rate Ekonomi Bergulirnya dibawah standar. Kegiatan Perguliran kemudian menjadi standar kualifikasi dari Program-Program Pemberdayaan yang akan berdatangan pasca intervensi BLM selesai.[3] Konsekwensinya : Jangan pernah berharap program-program lain akan datang bila tingkat pengembalian perguliran buruk atau dibawah standar yang telah ditetapkan ….!!
  3. Sinergisitas Ekonomi Bergulir PNPM MP dengan kegiatan Tridaya serta aspek kesejahteraan masyarakat berpengaruh secara langsung. Baik dan lancarnya angsuran KSM akan semakin mempercepat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dengan asumsi : Jasa dari hasil perguliran dapat diputar kembali bagi para calon peminjam yang telah mengantri didaftar waiting list. Jasa dari perguliran dapat pula dialokasikan untuk penambahan dana kegiatan Fisik ataupun Sosial.[4]

Output Atau Keluaran Yang Diharapkan

Adapun output dan harapan bersama dari re-orientasi pemahaman kegiatan Ekonomi Bergulir ditataran masyarakat adalah :



[1] Visi dan misi dilaksanakannya Ekonomi Bergulir serta tahapan akhir yang diharapkan setelah Visi dan Misi terlampaui

[2] Poin nomor satu ini sebagai kritisi terbuka terhadap statement keliru dan paradigma miring warga yang menyatakan bahwa dana perguliran tidak perlu dikembalikan sebab BLM PNPM MP riilnya adalah hibah dari Pemerintah.

[3] Tingkat pengembalian menjadi persyaratan utama. Umumnya dikisaran 90%

[4] Secara prosedural melalui proses musyawarah bersama


Dilevel LKM

Seluruh LKM paham mekanisme Perguliran diluar kepala, baik dari sisi esensi ataupun substansi. Dilain hal, LKM sadar sepenuhnya muatan strategis kelancaran Ekonomi Bergulir, sehingga sebagai Lembaga Legislatif, LKM mampu menjadi motor penggerak kesuksesan program[1].

Menarik bukan ? Butuh perjuangan ekstra keras untuk bisa seperti ini……..

Selanjutnya LKM memiliki improve untuk membuat

new rules berupa aturan main tambahan yang bersifat visioner dalam rangka mensejahterakan masyarakat khususnya warmis. Contohnya : Sanksi khusus bagi mereka yang menunggak lebih dari tiga bulan. Sebagai gambaran : LKM Sepang Jaya Mandiri akan memuat fotokopi KTP penunggak dilima titik strategis include didalamnya Kantor Kelurahan….! Sementara LKM Sidodadi Mandiri berencana menjadikan ketua RT sebagai penanggung jawab utama bila ada warganya yang tergabung dalam KSM kegiatan Ekonomi Bergulir. RT yang bersangkutan tidak akan mendapatkan bantuan program apabila perguliran ditempatnya bermasalah.[2]


Dilevel UPK

Administrator UPK harus paham alur pembukuan, serta jeli dalam menyeleksi calon peminjam berdasarkan Selective Screening didampingi oleh LKM dan Fasilitator. Sedangkan Debt Collector UPK mampu bertindak tegas tanpa pilih kasih ( dengan cara yang santun ) terhadap para LAR[3] yang membandel. Tim Fasilitator dan LKM bertanggung jawab dalam hal mencetak kader UPK ( Admin dan Debt ) yang militan dan bertanggung jawab terhadap kesuksesan kegiatan Ekonomi Bergulir. Kedepannya UPK bersama-sama dengan LKM bisa :

1. Me-manage laju perguliran meskipun intervensi BLM PNPM MP telah memasuki masa Passing Out / selesai.

2. Menekan jumlah PAR[4] semaksimal mungkin



[1] Karena masih ditemui beberapa oknum LKM yang justru mengintervensi UPK dengan meminjam dana perguliran tanpa perjanjian tertulis ataupun konsekwensi logis.

[2] Seluruh improve LKM ini merupakan hasil sharing dan diskusi bersama dalam event-event Pelatihan ataupun rembug warga yang diselenggarakan Tim ( Faskel CD dan Faskel Micro Finance ) dalam tajuk sosialisasi “Diambang Perguliran.” LKM dan warga menyambut antusias wacana penambahan sanksi moril yang dipaparkan oleh Tim10 bersumber dari Best Practice Nasional ( Cerita Dari Lapangan ), yang menceritakan kesuksesan LKM-LKM yang telah melaksanakan kegiatan Ekonomi Bergulir.

[3] Loan At Risk / Penunggak

[4] Portofolio At Risk, jumlah tunggakan perguliran

Dilevel DPUPK

Ingat…..!

Ekonomi Bergulir merupakan tambahan modal dan bukan modal utama……!!!

Badan ini harus mampu bekerja dengan baik sesuai dengan Tupoksinya serta jeli dalam menangani tindak penyimpangan perguliran. independensi adalah prinsip DPUPK dalam mengambil keputusan / melaporkan kinerja UPK berikut progress Perguliran yang berjalan. Hal tersebut sangatlah penting mengingat DPUPK[1] akan bergerak diranah yang sarat dengan faktor kepentingan dan tekanan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Dilevel KSM

Mereka yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat adalah mereka yang telah teridentifikasi sebagai Warmis dilevel Pemetaan Swadaya dan tertera dalam PJM Pronangkis. Personil KSM adalah orang-orang yang direkomendasikan LKM dan UPK sebagai person yang memiliki usaha mikro serta memiliki itikad baik.

Dilevel Relawan

Sebagai motor penggerak, relawan adalah garda terdepan dalam hal mensosialisasikan esensi program Ekonomi Bergulir. Relawan juga turut membantu LKM memonitoring dan mengevaluasi kelancaranan perguliran.

Dilevel Stake Holders

Selaku pamong dan icon masyarakat, Stake Holders turut berperan aktif menggoalkan Visi dan Misi pelaksanaan Ekonomi Bergulir. Dalam hal memberikan himbauan positif secara kontinyu. Stake Holders juga seyogyanya turut serta terjun bersama dengan LKM dan UPK dalam kegiatan Launching dan monitoring kelancaran perguliran.

Dilevel Masyarakat

Sesuai dengan fitrahnya didalam program, Masyarakat ( khususnya warga miskin ) menjadi subyek perubahan dan terus mendapatkan support PNPM MP. Sebab itu masyarakat diharap mampu berperan secara pro aktif menyukseskan kegiatan Ekonomi Bergulir, dengan cara mengeliminir tiap-tiap permasalahan yang muncul serta turut memberikan kritik membangun pada oknum-oknum penunggak perguliran.

Kesimpulan

Cahaya Diatas Cahaya


Pelaksanaan Ekonomi Bergulir PNPM MP pada hakikatnya adalah cahaya yang berfungsi sebagai suluh penerang bagi kemaslahatan saudara-saudara kita yang kurang mampu dan kesulitan dalam memuliakan dirinya………..

Sementara re-orientasi pemahaman Ekonomi Bergulir semoga menjadi telaga visioner bagi mereka yang ingin bergerak maju, menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjelma menjadi cahaya diatas cahaya………………………….

S E K I A N



[1] Juga UPK….

Senin, 15 November 2010

Banjir Itu Tidak Pernah datang lagi


Setiap musim hujan tiba warga RT. 05 Lingkungan II kelurahan Sindang Sari Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara selalu merasa resah dikarenakan wilayah mereka selalu terendam banjir, akibat meluapnya air rawa hal ini disebabkan oleh tidak adanya drainase disekitar permukiman warga, situasi ini sudah lama dirasakan oleh warga. Sudah beberapa kali warga membawa usulan mereka pada saat Musrenbang di tingkat kelurahan maupun di tingkat kecamatan, akan tetapi usulan warga RT.05 LK II Kelurahan Sindang Sari tidak pernah di akomodasi oleh Pemda.




Pada saat program PNPM P2KP masuk di kelurahan sindang sari timbul sebersit harapan dari warga agar usulan mereka dapat di terima oleh BKM. Ternyata usulan warga disambut baik oleh BKM.

Akhirnya pada tgl 10 Oktober 2009 BKM beserta masyarakat mengadakan rapat pembentukan KSM di rumah Pak Damiri selaku ketua RT 05 LK II.

Hasil dari pertemuan tersebut disepakati nama KSMnya adalah KSM Kopi yang di ketuai oleh Pak Muzakkir.

Drainase yang di bangun sepanjang 150 M’ dan Gorong2 sepanjang 5 M yang melewati pekarangan rumah warga.

Dengan dana BLM sebesar Rp.24.190.000 dan swadaya masyrakat sebesar Rp. 8.765.000

Warga pun bergotong-royong dalam pembangunan drainase dan gorong2 tersebut, dan berhasil menyelesaikannya dalam waktu 21 hari. Ketua KSM Kopi pak Muzakkir mengatakan, inilah mimpi warga RT 05 LK II selama ini. “Sudah lama kami kebanjiran setiap ali ran hujan. Jalan jadi becek dan tidak bisa dilewati. Air sering masuk rumah,” ujarnya. Sekarang, dengan dibangunnya drainase dan gorong2 tersebut, warga tidak lagi khawatir jika turun hujan.

Dengan diselesaikannya pembangunan drainase dan gorong2 di Rt 05 LK II Kelurahan Sindang Sari ini membuat masyarakat semakin nyaman dan aman untuk tinggal dirumah mereka masing-masing terutama yang rumahnya dekat dengan rawa tersebut. Sehingga dengan kehidupan yang lebih baik membuat masyarakat juga semakin bersemangat dalam beraktifitas demi meningkatkan taraf hidup mereka. Namun tugas masyarakat khususnya warga Rt 05 LK II Kelurahan Sindang Sari tidak selesai sampai disini, demi terjaganya keadaan drainase dan gorong2 yang baru, mereka harus selalu menjaga dan memeliharanya. Pemeliharaan ini dilakukan dengan kegiatan seperti kerja bakti untuk membersihkan drainase dan gorong2 dari sumbatan sampah-sampah, sehingga masyarakat tidak hanya memelihara tetapi juga menjaga lingkungan sekitarnya untuk senantiasa


Ditulis oleh

Sazli Rais, ST

Hp. 081369001043