Senin, 29 Maret 2010

MUJAHID-MUJAHID GAGAH OC-II

ISMIYATI IBADULLAH

Sang Guru Teladan
Ini dia Madame PNPM MP! Fasilitator Bandar Lampung mana yang tidak kenal sama mbak ismi ? Kalau boleh beranalogi, beliau ibarat buah yang masak dari pohon yang rindang : rasanya manis. Pengalamannya didunia pemberdayaan diatas rata-rata fasilitator lain pada umumnya. Jeli membaca situasi untuk kemudian memutuskan strategi pendampingan yang cocok dengan karakter masyarakat setempat. Birama Time sheet dan kendali progressnya, begitu konstan dan teratur, namun disaat-saat tertentu berubah tempo menjadi cepat seperti Mars lagu perjuangan. Apapun bentuknya, penerapan strategi mbak Ismi tidak melenceng dari koridor program, yang pasti sangat menarik untuk dipelajari..!

Untuk urusan substansi tidak perlu ditanya lagi, unimaginable..!! Fasilitator diluar Timnya termasuk saya sering bertanya ataupun sharing pada mbak Ismi tentang segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan PNPM MP. Banyak sekali input berharga yang diperoleh dari beliau. Tekhnis penyampaian mbak Ismi saat menerangkan --atau lebih tepat : saat mengajarkan-- materi sangat aplikatif dan mudah dipahami. Terlebih penyampaian yang berkenaan dengan fase siklus serta unlocking keys BLM. Berkenaan dengan hal tersebut, beliau pernah menasehati saya agar jangan terlalu sering menggunakan bahasa akademis ditataran masyarakat umum, karena dikhawatirkan pesan yang disampaikan malah tidak terserap secara sempurna.

Salah satu hal yang amat mengesankan bagi saya ialah ketika mbak Ismi menegaskan bahwa, “kekompakan di Tim itu harganya sangat mahal. Dengan solidnya Tim maka masalah eksternal seberat apapun diluaran pasti bisa diatasi. Sebaliknya, bagaimana sebuah Tim bisa menghandling problem dilapangan kalau dilevel internalnya saja sudah tidak kompak dan bermasalah….?”

Dalam situasi informal, jaket leader mbak Ismi dilepas saat berinteraksi dengan fasilitator Timnya maupun fasilitator dari Tim lain, tidak ada jarak! Beliau ini humoris, dan hobi bercanda. Terkenal pemurah dan solider pula kesesama rekan. Apapun yang dipertanyakan pada beliau selalu dijawabnya dengan senang hati. Hal inilah yang membuat kami merasa nyaman untuk hang out sambil berdiskusi dengannya. Namun untuk masalah progress apalagi berkenaan dengan tugas penting yang harus segera diselesaikan, beliau berubah menjadi serius! aura wibawanya keluar! Hal ini lebih dikarenakan beliau disiplin dan tegas terhadap rekan-rekan di Timnya terkait Deadline pelaksanaan kegiatan serta transfer substansi. Tidak mengherankan bila fasilitator-fasilitator yang tergabung dalam Tim beliau memiliki pemahaman progress begitu baik, bahkan dua diantaranya kini telah pula menjadi Senior fasilitator . “Tidak menutup kemungkinan saat ini kapasitas rekan-rekan dipantau / dipertimbangkan oleh KMW untuk menduduki posisi Senior Fasilitator ataupun posisi lainnya. Dengan penguasaan substansi yang baik tentunya akan semakin menjadi Credit Point serta memudahkan kinerja rekan-rekan dilapangan” demikian penuturannnya suatu ketika. Pesan non verbal yang dapat ditangkap ialah : BILA SAYA BISA, KALIAN SEMUAPUN HARUS BISA! Saat beliau sedang tegas dan serius seperti ini, saya enggan menginterupsinya dengan candaan ataupun sikap lainnya yang tidak serius.

Selaku fasilitator kami merasakan seolah ada dua mbak Ismi : Yang satu Senior Fasilitator yang berwibawa, tegas serta disiplin, yang lainnya dalam sosok yang penuh canda dan tawa. “Saya curiga, apa mungkin sebenarnya mbak Ismi itu kembar ya….? yang satunya serius, yang satunya lagi hobi ngebodor, lalu beliau berdua secara bergantian menemui kita…” demikian canda salah satu personil Timnya. Spontan saja saya terbahak-bahak. Jelasnya, Mbak Ismi dengan karakter manapun yang bakal kita temui, tetap saja kharismatik………

Saat ini mbak Ismi didaulat untuk menjadi Askot Mandiri di Kotabumi. Sebuah apresiasi bagus atas eksistensi beliau yang luar biasa. Ada rasa gembira dan sedih dalam hati saya. Gembira karena karir beliau yang kian menanjak gemilang. Sedih karena saya kehilangan figur seorang kakak serta tempat yang nyaman untuk sharing dan bertanya. Sukses selalu mbak Ismi…………………!!!


Vicky Yanuar Handari

Visioner Dan Motivator Sejati
Saya sering mendengar nama beliau semenjak dirinya menjadi fasilitator Micro Finance Tim 10 di Kalianda Lampung Selatan . Menurut penuturan kawan-kawan, pak Vicky terkenal ngemong kepada yang muda, menyenangkan serta enak pula untuk diajak berdiskusi. Pribadinya bersahaja serta jauh dari kesan sombong. Satu hal yang membuat saya tertarik untuk lebih jauh berinteraksi dengan beliau ialah pada saat kunjungan Presiden SBY ke Bandar Lampung. Diperhelatan akbar yang dikunjungi seluruh delegasi PNPM MP tersebut, saya melihat pak Vicky dikerumuni oleh LKM-LKM mantan wilayah dampingannya! Beliau dipeluk, dirangkul, tangan beliau dijabat sedemikian erat, bahkan beberapa orang matanya tampak berkaca-kaca dihadapan pak Vicky! Saya bengong…… “Dahsyat orang ini..! Keistimewaan apa yang ia miliki saat berinteraksi dengan warga, LKM dan KSM hingga banyak orang yang menaruh respek padanya?” pikir saya kala itu…….

Pernah ketika hari libur, Pak Vicky mengajak saya bertandang kerumah Koordinator LKM dampingannya yang terkenal keras. Sudah lama saya mendengar bahwa personal approachnya pak Vicky bagus. Kebetulan! Momen ini saya pergunakan untuk belajar : bagaimana cara mensosialisasikan progress ke orang-orang yang tegas, keras serta memiliki pengaruh. Ternyata memang pendekatan persuasifnya excellent, menarik untuk diadopsi! Berikut kisahnya…………………..

Air muka seseorang saat berjumpa dengan kita sangat susah untuk disembunyikan. Suka atau tidaknya mereka biasanya langsung terlihat meski hanya beberapa detik. Saya melihat setiap Staff LKM juga KSM dampingan beliau begitu nyaman dan bersahabat saat berinteraksi dengannya. Demikian pula saat itu. Ternyata rahasianya terletak dikepandaian pak Vicky dalam memegang ritme percakapan. Beliau memposisikan diri selaku seorang sahabat dan tidak langsung strike to the point membicarakan progress, melainkan ngobrol lepas sambil sesekali bercanda. Apalagi pak Vicky orangnya terkenal ramah, supel dan humoris...kloplah sudah! Baru sekali itu saya melihat Koordinator LKM yang keras wataknya tertawa terpingkal-pingkal hingga keluar airmata..! Tapi jangan salah! begitu suasana hati si Koordinator LKM “terbeli,” pak Vicky langsung masuk ke progress! Dan ketika tempo pembicaraan mulai menjurus kearah formal, dingin dan kaku, lagi-lagi pak Vicky kembali mencairkan suasana dengan gayanya yang jenaka tapi proporsional. Tidak norak, tidak kurang ajar, apalagi sampai kebablasan hingga menghilangkan wibawa beliau selaku Senior Fasilitator…Brilian! Sepintas tampak mudah namun saya tahu persis bahwa apa yang dilakukan pak Vicky betul-betul memakai metode yang hati-hati serta deeply smooth. Cukup sukar! Kalau kita tidak piawai jatuhnya malah over acting. Pendekatan personal yang bagus ala pak Vicky ini kemudian saya coba pelajari dan terapkan saat berinteraksi dengan seluruh pelaku PNPM MP diwilayah dampingan saya.

Dilain hal, membuat orang lain merasa comfort dan nyaman memang keahlian pak Vicky. Pantas saja kalau Base Camp Tim 05 selalu ramai dan hidup oleh kehadiran LKM juga KSM dari mendiskusikan hal-hal serius hingga sekedar mengobrol lepas. Hal inilah yang menyebabkan saya tak segan untuk sharing dan “mencharge” baterai semangat saya saat sedang “low batt” kepada pak Vicky. Ya! Beliau motivator yang baik.

Pak Vicky terbilang sempurna dalam menerapkan substansi kepada Tim, LKM serta UP-UP. Pola P.O.D selalu beliau terapkan kala mentransfer pengetahuan dan pengalamannya kepada kami, dengan penekanan konteks : tanggung jawab serta rasa profesionalisme dalam mengemban amanah. Hal tersebut berimbang dengan managerial kepemimpinannya yang visioner, beliau pandai memotivasi rekan-rekan di Timnya agar jangan sungkan untuk mengeluarkan ide yang inovatif berkenaan dengan kegiatan dilapangan, khususnya segmen Sosial Produktif yang sesuai dengan SDA dan SDM setempat. Setelah dirembugkan secara matang di LKM dan warga, konsep tersebut kemudian diangkat ketataran Askot dan Koorkot. Salah satu dari konsep jenius ini telah terealisasi dalam bentuk Pelatihan Komputer As-Syifa Kelurahan Bakung. Ide tersebut murni dari fasilitator sosial yang mendapatkan respon baik dari warga. Pak Vicky serta merta mendukung penuh dan mensupport habis. “Tim saya serta kamu Alfa, sudah saya anggap seperti adik sendiri. Sadar nggak sih kalau kalian ini semuanya berpotensi dan bagus? Saya sangat perduli dengan kalian semua, sebab itu kalian harus jauh lebih baik daripada saya. Tunjukkan kapasitas kalian di PNPM, berlakulah profesional, JANGAN PERNAH MAU MENJADI FASKEL BIASA, …..KUASAI SUBSTANSI DAN TUNJUKKAN…...! TUNJUKKAN PADA ASKOT, KOORKOT DAN KMW BAHWA TIDAK PERCUMA KALIAN ADA DISINI, BUAT MEREKA BANGGA, BILA BELUM MAMPU JANGAN SAMPAI MEMBUAT MEREKA MALU…Ini harga mati kalau kalian punya harga diri…!!” kontan saja advis dari beliau ini membuat saya berkobar-kobar, sungguh saya tidak merasa bagus dan hebat! Namun demikian, alangkah pandainya beliau memotivasi kami………….

Cara menguatkan kapasitas rekan Timnya pun unik! Melalui adu argumentasi seputar konsep PNPM MP antara beliau dengan yang lain. Rujukannya modul, Pedum serta Juklak. Inti yang bisa saya petik dari tiap advis Mr. Vicky : Jangan bosan meningkatkan kapasitas! Menanamkan konsep pemberdayaan dalam diri tidak mesti dalam suasana yang formil dan tidak melulu harus menjadi sosok super idealis. Yang wajar-wajar saja, tidak melenceng dari koridor program tapi mengena.

Sebagaimana halnya mbak Ismi, pak Vicky kini menduduki jabatan baru sebagai Tenaga Ahli Micro Finance di Riau. Kini beliau tidak ada lagi ditengah-tengah kami. Sebelum pergi beliau menjabat erat tangan saya seraya berpesan, ”Ingat selalu semua yang telah saya sampaikan ya, tingkatkan kapasitas! Saya percaya kamu....” Beliau masuk kedalam Travel dan masih sempat melambaikan tangan sambil tersenyum. Kami mengantar beliau pergi hingga tidak lagi terlihat didepan mata. Tidak terkira sedih dan kehilangannya saya saat itu...............


Dedi Djunaedi Abdullah

Sang Jendral Lapangan
Ada satu hal yang membuat saya geli tiap kali berjumpa dengan kang Dedi, beliau selalu bertanya pada kami dengan mimik muka cengengesan, “Ada gosip apalagi tentang saya dan Tim (saya) di Koorkot..?” Kang Dedi ini memang terkenal dikalangan yuniornya, sehingga saya dan rekan-rekan seangkatan tahu nama beliau jauh-jauh hari sebelum kenal muka. Jadinya penasaran sekali, mana sih yang namanya kang Dedi ? Dan ketika kali pertama bertemu di Pelatihan Dasar, beliau jauh dari gambaran saya semula. Pikir saya beliau ini tipikal orang yang selalu jaga wibawa dan “angker,” ternyata sebaliknya, kang Dedi ramah sekali terhadap yuniornya yang baru-baru. Bahkan kala itu beliau duluan yang menegur dan menjabat tangan kami.

Segera saja momen Pelatihan Dasar ini saya manfaatkan sebaik mungkin untuk berdiskusi dengan beliau. Satu hal yang saya kagum dari dirinya ialah : kang Dedi sangat menikmati perannya selaku Senior Fasilitator, ”Ada kebanggaan tersendiri ketika progress telah berjalan dengan baik, on Time dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena hal tersebut membuktikan bahwa saya telah berlaku profesional,” demikian penuturan beliau saat saya bertanya tentang progress Timnya yang terkenal selalu tepat waktu, bahkan seringkali selesai sebelum Deadline tiba. Sebab itulah saya menjuluki beliau ini ”Master Of Punctual Time.”

Sebagaimana layaknya Senior Fasilitator Pringsewu yang lain, analisa kang Dedi tajam. Dilapangan beliau terkenal cekatan dan taktis, baginya fase demi fase yang tertera di Master Schedules memiliki rumus! Maka kuasai rumus tersebut..!! Dijamin Tim tidak akan keteteran dikejar Deadline! Karena secara visual langkah-langkah Tim kedepan sudah terpetakan. Setiap masuk kedalam sebuah fase, beliau secara tekhnis hapal diluar kepala apa yang harus dilakukan, apa intisari dari fase tersebut, bagaimana mendelegasikan job description di Tim dan bagaimana mengaplikasikannya dilapangan. Insting dan Skill leadershipnyapun bagus, Beliau tahu persis kelebihan masing-masing fasilitatornya. Berdasarkan hal tesebut maka kang Dedi “mengclusterkan” Timnya menjadi beberapa divisi, ada yang berperan sebagai Konseptor, ada yang memegang kendali pelaporan plus tertib administrasi serta ada yang bertugas sebagai juru bicara eksklusif Tim ditiap pertemuan. Hebatnya, hal tersebut diterapkan secara kontinyu dan profesional……...Luar biasa! Benar-benar beliau ini Jendral lapangan. Salut saya dengan kang Dedi..

Pribadi kang Dedi sedikit banyaknya mirip dengan figur pak Vicky yang humoris. Saya suka banyolan kocaknya yang tidak menyinggung hati siapapun. Ditiap Pelatihan, eksistensinya dikelas begitu menonjol, baik opini maupun cara beliau mengemukakan argumentasi. Hal ini jelas memperlihatkan kematangan beliau. Manajemennya selaku Senior Fasilitator rapi, terukur dan terstruktur. Kang Dedi kerap kali minta ice breaking dijam-jam rawan kantuk. Tanpa beliau sadar , dengan segala kepandaian dan komentar jenakanya dikelas, sesungguhnya kang Dedi telah menjadi ice breaking bagi kawan-kawan fasilitator! Tidak terbayang oleh kami seperti apa formalnya kelas kalau tidak ada kang Dedi. Kehadirannya memberikan warna tersendiri bagi kami para yuniornya. Hingga kini secara berkala saya selalu berinteraksi dengan beliau untuk berdiskusi dan mendengarkan advis beliau mengenai tekhnis penyelenggaraan PNPM MP dilapangan.


Qosiri Aburohim

Istimewa Diseluruh Lini
Bukan lantaran ada di Tim yang sama kemudian saya latah memasukkan dirinya kedalam karya deskriptif ini, namun lebih dikarenakan saya memiliki banyak alasan kuat untuk mengekspose eksistensi Qosiri. Secara general, bapak satu anak ini Smart. Substansi Tridayanya istimewa, khususnya sub Infra Struktur dan Sosial. Ditambah lagi selaku Senior Fasilitator, Qosiri tahu persis Job Description dan ranah wewenang seluruh praktisi PNPM MP. Baik itu ditataran Faskel maupun Stake Holder, LKM, UP-UP dan KSM. Sebab itu klarifikasi beliau disetiap permasalahan yang muncul cenderung undisputed ( tak terbantahkan ). Karena merujuk langsung pada Tupoksi berikut prosedur PNPM MP.

Qosiri seorang Orator dan konseptor ulung. Dalam hal berbicara didepan umum, dirinya pandai memilah dan memilih kata. Beliau menghindari banyaknya penggunaan anak kalimat serta gaya bahasa multi interpretasi . Singkatnya : lugas dan mudah dicerna. Cara penjelasannyapun enak didengar, gampang dimengerti dan tertata rapi, membuat siapa saja yang mendengar bakal menyimak sampai habis.

Suatu ketika pernah Qosiri menengahi gesekan yang cukup tajam antara LKM dan para pelaku KSM yang terkenal kritis. Permasalahan bermuara pada kritikan keras pelaku KSM berkenaan dengan managerial LKM yang menurut mereka kurang akomodatif serta otoriter. Segera Qosiri memediasi kedua pihak yang berseberangan dengan merujuk pada Anggaran Dasar LKM, Tupoksi KSM serta buku-buku panduan PNPM MP. Suasana yang tadinya tegang berangsur-angsur menjadi kondusif, bahkan warga dan KSM meminta kepada Tim agar sering-sering bertandang ketempat mereka.

Ditunjang dengan Emotional Quotient (EQ)-nya yang diatas rata-rata, beliau sungguh layak menjadi Senior Fasilitator. Menghadapi masalah secomplicated apapun Qosiri tidak pernah meledak-ledak namun juga tidak pasif. Baginya permasalahan seorang fasilitator otomatis menjadi permasalahan bersama. Kami yang tergabung di Timnya merasa nyaman dengan gaya kepemimpinan beliau. Kami menjadi percaya diri akan kredibilitas Tim, tidak segan-segan kami bertanya pada dirinya tentang segala sesuatu hal yang belum kami mengerti. Saya banyak belajar dari beliau terkait dengan managerial pengendalian masalah dilapangan. Pernah malam hari sepulangnya kami dari Sepang Jaya ( salah satu wilayah dampingan Tim 10 ) beliau berkata pada saya “Pada hakikatnya semakin sering kita menangani suatu permasalahan dilapangan, maka semakin bagus! Mengapa? Kapasitas kita sebagai Fasilitator menjadi terasah dan kian teruji. Kesemuanya kelak menjadi pengalaman berharga dimasa mendatang. Kita tidak akan kaget lagi bila menjumpai kasus serupa. Oleh sebab itu disetiap kendala yang terjadi dilapangan, mas Alfa harus ada dan eksis memediasinya secara proporsional dan independen, dengan ataupun tanpa saya.” Statement ini jujur saja sangat berkesan dihati. Selanjutnya secara pro aktif saya berusaha untuk eksis mempelajari plus mengklarifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan dengan ataupun tanpa beliau.

Substansi seorang Qosiri menjadi bertambah sempurna diseluruh lini bila kita menilik pada pemahamannya akan :
1. Data tertib administrasi baik QS, SIM, Laporan Bulanan maupun yang lain, dari segi penalaran maupun akurasinya.
2. Penguasaannya terhadap program-program komputer yang bersifat aplikatif baik ¬on line maupun off line.
3. Wawasan beliau terhadap Dunia Pemberdayaan aktual beserta peran para Stake Holder yang berhubungan langsung dengan program PNPM MP.


Jaenal Arifin

The natural Successor
Jaenal Arifin, pembawaannya kalem. Pribadinya rendah hati dan pantang menonjolkan diri. Saat menyampaikan sesuatu dirinya terkesan berhati-hati pada lawan bicara. Semasa menjadi Fasilitator Sosial, mas Jaenal selalu meng-assist keberadaan pak Vicky selaku SF. Keduanya tinggal bersama di Basecamp, nyaris tiap malam dilewati dengan sharing, diskusi atau “beredar” dari satu dampingan ke dampingan yang lain. Maka tak heran bila substansi mas Jaenal telah sempurna karena telah diduplikasikan langsung oleh pak Vicky tiap saat-tiap waktu.

Difase Sosialisasi Awal saya pernah mengundang mas Jaenal studi banding kewilayah dampingan kami. Saya minta dikritisi olehnya berkenaan dengan apa saja kekurangan saya kala berorasi dihadapan audience. Kemudian tibalah sesi tanya jawab, warga menanyakan mekanisme skala prioritas PJM. Menurut asumsi mereka, kelak seluruh usulan kegiatan yang masuk tidak sepenuhnya dapat terakomodir oleh BLM PNPM sebab dana terbatas serta banyak rambu-rambu Negative List. Saat itu momennya sungguh tepat, setelah meminta izin kepada kami, Mas Jaenal “on fire” menerangkan muatan PJM berikut mekanisme Skala Prioritas secara detail dan terperinci. Penuturannya sistematis! Seluruh audience menyimak secara serius hingga ruangan menjadi hening…...Memukau sekali! Dari situ saya paham bahwa substansi mas Jaenal kuat.

Salah satu kecerdasan pemikiran mas Jaenal terlihat pada saat kami berdiskusi. Dirinya melontarkan ide one stop manufacturing ( Ditataran konsep / wacana ) : “Taruh kata dalam satu Kelurahan ada wirausaha cetak sablon dan undangan berikut sewa tarub + catering yang dibidani secara serius oleh PNPM MP, ditindak lanjuti sungguh-sungguh oleh warga dan dipantau serius oleh Tim, maka akan tercipta sebuah Home Industry skala mikro dengan skup local managerial marketing. Saat musim hajatan tiba, masing-masing mini entrepreneur tersebut diatas dengan mudah melakukan subsidi silang. Azas yang dibangun berbasis simbiosis mutualistis yakni profit sharing.” Kami yang mendengar pemaparannya terkesima….Melihat suasana berubah menjadi formil, segera saja mas Jaenal menyisipi penuturannya dengan guyon, “Mudah-mudahan suatu saat nanti kesampaian ya, meskipun nggak harus sama persis, yang penting proporsional! Asal jangan mensubsidi silangkan kegiatan menjahit dengan rehab jamban MCK, nggak nyambung mas........!”

Diwarisi bekal penuh oleh dua mantan SF-nya yang kredibel, jelas saja substansi mas Jaenal bertambah spesial. Suatu ketika saya pernah bercanda kepadanya, “Sampean sangat beruntung mas Jey, dua guru sampean orang-orang sakti mandraguna dibuana PNPM MP. Suatu saat kelak sampean bakal turun gunung ( Naik menjadi SF ) dan mempraktekkan seluruh ilmu yang sampean dapat dari mereka. Gimana? berani menerima tantangan mas Jey?” Mas Jaenal tersenyum seraya membalas, “Saya mah siap, dan kalau hal itu terjadi mas Alfa saya kontrak dengan nilai transfer tinggi untuk bergabung di Tim 05. Karakter mas Alfa sangat cocok dengan warga disini. Gimana? Berani menerima tantangan mas Alfa…..?” Walhasil saya tertawa keras sekali………..

Namun kemudian feeling saya tidak meleset, kebijakan Koorkot-I menetapkan mas Jaenal naik menjadi SF menggantikan posisi pak Vicky. “Mantap!” Pikir saya, hal ini selaras dengan harapan seluruh LKM dampingan Tim 05 dengan pertimbangan : Interaksi harmonis yang telah terbina diwilayah dampingan, substansi yang prima dari sosok mas Jaenal serta ritme koordinasi yang telah sinkron.

Mas Jaenal tergolong adaptif dalam mempelajari sesuatu yang baru bahkan yang sama sekali asing dengan dunianya. Pemikiran plus strategi dilapangannya logis dan argumentatif. Strategi pertama yang dilakukan beliau setelah menjabat SF Tim 05 ialah mengundang seluruh Koordinator LKM. Mas Jaenal membai’at kesanggupan seluruh delegasi LKM yang hadir untuk bersama-sama bergandeng tangan memajukan kecamatan Teluk Betung Barat melalui program PNPM MP . Dipertemuan itu pula beliau menyampaikan agar kiranya LKM membuang jauh-jauh kecemasan yang tidak beralasan berkaitan dengan rumor berubahnya irama kepemimpinan Tim selepas pak Vicky pergi. Tentu saja hal ini disambut antusias oleh audience. Untuk seterusnya managerial beliau ditataran internal Tim berjalan dengan baik : Demokratis namun tidak lembek. Meski notabene sebagai SF baru, mas Jaenal tidak keteteran dalam hal menghandling pelaporan administratif dan progress bulanan. Seorang Jaenal Arifin, SEDARI DULU SAYA TIDAK PERNAH MERAGUKAN KAPASITASNYA……………...

Penutup
Dari Mujahid-mujahid gagah inilah saya paham makna sesungguhnya dari Profesionalisme, tanggung jawab, beban moril dan harga diri. Waktu boleh berlalu, Fasilitator boleh datang dan pergi silih berganti, namun kenanglah kelak eksistensi mereka, setidaknya melalui tulisan sederhana ini…………………….

SEKIAN

ALFA ADITYA FASKEL CD TIM 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar