Sabtu, 03 April 2010

” TERAMPIL TAK HARUS MAHAL ”


PERMINTAAN PASAR TERHADAP TENAGA KERJA TERAMPIL

“Tak harus mengeluarkan biaya mahal untuk dapat menjadi terampil”. Barangkali itu lah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan dinamika pembelajaran masyarakat mengenal dan mengenyam peng-gunaan teknologi sederhana komputerisasi. Terbukti dengan adanya kesempatan warga miskin di Kelu rahan Pringsewu Selatan untuk mengikuti Pelatihan Komputer dapat memberikan keman-faatan berupa kemam puan praktis penggunaan computer yang sangat berguna, terutama untuk menambah kua-lifikasi di dunia pekerjaan. Tak berlebihan kiranya, jika disebutkan kualifikasi pekerjaan mengingat secara geologis dan demografis, Kelurahan Pringsewu terletak di jantung ibukota Kabupaten Pringsewu sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) yang sedang giat-giatnya membangun tata perkonomiannya, begitu halnya semakin berkembang pesatnya pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, dan aneka usaha dan perdagangan lainnya yang semakin menekan angka permintaan tenaga kera terampil. Alasan itu pula lah yang melatarbelakangi diadakannya pelatihan computer khususnya bagi warga miskin di Kelurahan Pringsewu Selatan itu.Alasan lain yang melatarbelakangi diadakannya pelatihan computer ini adalah hasil Focus Group Discussion (FGD) Refleksi Kemiskinan (RK) yang telah dilakukan pada saat tahapan awal Siklus Program PNPM, dimana diantara beberapa rumusan penyebab kemiskinan dikelurahan ini antara lain adalah kurangnya penguasaan ilmu dan teknologi oleh SDM usia produktif sebagai penyebab kemiskinan.

Lebih lanjut, dalam Pemetaan Swadaya (PS) juga ditemukan fakta bahwa banyak kelompok usia produktif dari rumah tangga miskin yang kesulitan untuk memperoleh akses ketrampilan dari berbagai lembaga ketrampilan kerja yang terjangkau dalam segi biaya, Maka sebuah pelatihan komputer yang diharapkan tepat sasaran dalam arti untuk meningkatkan kemampuan warga keluarahan Pringsewu Selatan khususnya yang termasuk miskin dan pengangguran usia produktif diadakan.

KENALI MASALAH, KEBUTUHAN, POTENSI DAN FORMULASIKAN PENYELESAIANNYA

Adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Cerdas Terampil namanya, yang bertindak sebagai mediator warga yang ingin meningkatkan ketrampilan warga terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan biaya. KSM Cerdas Terampil yang diketuai oleh Bambang TrimoJo. yang sekaligus bertindak sebagai instruktur dalam pelatihan computer tersebut.

Program pelatihan computer yang ditawarkan meliputi dua bidang materi keterampilan, yaitu: keterampilan pengoperasian Microsoft Word (pengolah kata) dan Microsoft Exel (pengolah angka). Pelatihan ini diselenggarakan selama 7 (tujuh) hari dengan system kelas terbagai menjadi kelas pagi dan kelas sore karena membludaknya jumlah peserta yang ingin mengikuti pelatihan ini, Sedangkan kuota peserta yang diusulkan dalam pengajuan dana BLM I PNPM-MP sebesar Rp. 4.500.000,- ( Empat juta limaratus ribu Rupiah) dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang saja, akan tetapi pada kenyataanya peserta yang hadir lebih dari 20 orang, oleh sebab itu,untuk menjamin kualitas hasil pelatihan serta legitimasi ketrampilan yang diperoleh peserta, maka KSM Cerdas Terampil dalam menyelenggarakan pelatihan ini bermitra/bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Komputer professional setempat, yaitu Star Com yang diberikan amanah untuk bertindak sebagai pengelola pelatihan.

Pola kerjasama tersebut merupakan langkah yang cukup tepat. Secara kualitatif, penguasaan materi pelatihan oleh peserta dapat lebih terkontrol dan terjamin karena dilakukan oleh instruktur professional yang membi-dangi komputerisasi. Di lain hal, dengan adanya kerjasama ini, secara yuridis formal peserta pelatihan juga berhak mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh LPK Star Com, dimana sertifikat tersebut dapat dijadikan referensi mengenai kualifikasi ketrampilan kerja (SDM) peserta yang semakin dibutuhkan di pasar/dunia kerja setempat.

Dilihat dari Metode Pelatihan yang dilakukan para pemandu lebih mirip Kursus Private, karena peserta pelatihan dilayani satu demi satu sampai mencapai tingkat kemampuan yang diaharapkan. Kesan peserta sangat optimis dan gembira dalam menanggapi diadakannya pelatihan komputer ini. Menurut Dwi Utomo, SH yang merupakan Lurah Pringsewu Selatan dengan menyatakan pelatihan ini dirasakan sangat bermanfaat. Hal senada juga diungkapan oleh Endah, dimana setelah beberapa kali berangkat pelatihan dirinya sudah bisa mengoperasikan komputer sendiri hingga mahir membuat table, format surat-menyurat dan meng operasikan tools hitung MS Exel. Demikian pula Desy, relawan LKM, yang merasa sangat tertolong dengan adanya pelatihan ini. Kini ia sudah bisa mengetik laporan memakai komputer.

Hal ketiga yang menjadi catatan prestasi dari pelatihan computer ini adalah, terealisasikannya pengadaan inventaris berupa Unit Komputer yang diperoleh dari hasil pelatihan tersebut sebagai konversi atas biaya jasa instruktur pelatihan yang turut disumbangkan untuk pembelian 1 (satu) unit computer dan printer. 1 (satu) Unit Komputer tersebut kemudian dihibahkan oleh KSM Cerdas Terampil kepada LKM Maju Makmur Mandiri untuk pemanfaatan yang lebih optimal.

PENTINGNYA KOMITMEN DARI STAKEHOLDER SETEMPAT

Selama proses pelatihan LKM Maju Makmur Mandiri Pringsewu Selatan terus mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung, hal ini dikarenakan mereka ingin terus memantau perkembangan peserta selama mengikuti pelatihan. Di sisi lain, Kepala Kelurahan Pringsewu Selatan waktu itu yaitu, Bpk, Dwi Utomo, SH juga tak henti-hentinya memberikan motivasi kepada LKM, KSM, maupun para peserta secara khusus untuk memanfaatkan BLM PNPM ini seefektif mungkin dan tepat sasaran. Beliau juga hadir di area pelatihan dalam beberapa kesempatan, baik pada saat acara pembukaan, sesi pelatihan maupun pada saat penutupan pelatihan. Secara psikologis ini merupakan langkah yang baik untuk terus mendorong dan memotivasi pelaksanaan PNPM MP agar lebih berhasil dan bermanfaat, beliau juga membenarkan pentingnya pelatihan ini karena dengan masyarakat yang terampil mereka akan mampu bersaing dalam dunia kerja dan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk membuka peluang usaha.

PEKERJAAN RUMAH (PR) KE DEPAN;

PENGINTERGRASIAN HASIL PELATIHAN KE DUNIA KERJA

Sangat ideal sesungguhnya, apabila hasil pelatihan tersebut dapat dikonsolidasikan dan diintegrasikan melalui serangkaian chanelling dan kemitraan ke dunia usaha. Perlu pemikiran dan komitment bersama stakeholders Kelurahan Pringsewu Selatan untuk kemudian menindaklanjuti Output Pelatihan untuk diintegrasikan ke dunia kerja. Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah; dengan

1. Melakukan On Job Training (OJT) yaitu magang kerja ke beberapa institusi usaha dagang maupun jasa yang ada di daerah setempat;

2. Berafiliasi dengan Asosiasi maupun Lembag Penyalur Tenaga Kerja didaerah setempat

3. Meninisiasi pembentukan atau inkubasi usaha bidang ketrampilan computer dengan memanfaatkan ketrampilan peserta pelatihan yang telah ada.

“Pekerjaan Rumah” tersebut diakui memang langkah-langkah yang sangat sulit untuk dapat diwujudkan, akan tetapi berangkat dari komitment dan kerjasama dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin apabila langkah-tersebut mampu diwujudkan. Dengan demikian maka pelatihan computer di Kelurahan Pringsewu Selatan tersebut merupakan serangkaian proses perencanaan yang holistic dan komprehensif. Layaknya sebuah proses produksi, yaitu merencanakan produk yang diinginkan-proses produksi yang dilakukan- dan pemasaran hasil.

***S E K I A N***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar